SISTEM PEMPROSESAN TRANSAKSI ( TPS )
Sistem pemrosesan transaksi (SPT) atau
yang lebih dikenal dengan nama Transaction Processing Systems(TPS) adalah
bentuk sistem informasi yang berfungsi untuk mencatat kegiatan rutin harian
pada sebuah perusahaan.
meliputi mencatat data, memproses data dan menghasilkan informasi baku atau standart.
Sistem ini Menggunakan
database sebagai kunci operasional dan perencanaan data yang dapat digunakan
bersama.
Sistem
pemrosesan transaksi (TPS) ini hampir
dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena di dalam
suatu
perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang
terjadi harus dicatat. Sistem ini terhubung langsung dengan sumber data utama
dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi
dilakukan. Tugas utama TPS ini adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk
keperluan sistem informasi lain dalam sebuah perusahaan.
Contoh sederhana
dari sistem pemrosesan transaksi ialah sistem perencanaan
sumber daya perusahaan yang berfungsi untuk mendukung proses rantai pasokan,
seperti pemrosesan order, manajemen persediaan dan pembelian, mengelola sistem
manajemen hubungan pelanggan yang mendukung penjualan, pemasaran dan proses
yang berhubungan dengan layanan pelanggan.
Metode pengolahan TPS terbagi
menjadi 2, yaitu:
• Batch
Processing
• Suatu
bentuk pengolahan data dimana transaksi bisnis yang terakumulasi selama periode
waktu diproses sebagai satu kesatuan atau batch.
• Proses
Transaksi Online (OLTP)
• Suatu
bentuk pengolahan data dimana setiap transaksi diproses segera, tanpa penundaan
transaksi terakumulasi dalam batch.
1. Dilaporkan secara rutin,
baik itu harian, mingguan ataupun bulanan
2.
Berfungsi
mencatat data ke dalam basis data
3. Informasinya bersifat baku
4. Kapasitas penyimpanan
databasenya harus besar
5. Kecepatannya harus tinggi
6. Mengacu kepada data historis
7. Input dan output datanya harus terstruktur
8.
Volume data yang di proses relatif besar.
9.
Sumber data umumnya internal & outputnya untuk
keperluan internal.
10. Masukan
dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
11. Komputasi
tidak terlalu rumit.
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi;
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan;
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu;
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
5.
Menghindari pemborosan dan kesalahan.
6.
Membentuk gudang data yang berharga untuk
pengambilan keputusan.